Mengenal Jenis Serangan Network dan Tips Perlindungan

By Admin 2 in CIKIBER

CIKIBER
Dalam dunia keamanan siber, Network Penetration Testing merupakan salah satu upaya penting untuk mengidentifikasi dan menangkal berbagai jenis serangan yang bisa dilakukan oleh pihak tidak bertanggung jawab. Memahami jenis-jenis serangan ini sangat krusial agar sistem jaringan tetap aman serta data dan layanan tetap berjalan optimal.​

Jenis-Jenis Serangan Network
Beberapa jenis serangan yang umum dilakukan dalam Network Penetration Testing antara lain:
  • Port Scanning: Serangan ini bertujuan untuk mengetahui port yang terbuka pada target sehingga dapat dimanfaatkan untuk akses tidak sah.​
  • Vulnerability Scanning: Digunakan untuk mendeteksi kerentanan pada sistem target yang bisa dieksploitasi penyerang.​
  • Brute Force Attack: Serangan mencoba memecahkan password dengan mencoba seluruh kemungkinan kombinasi secara sistematis.​
  • Man-in-the-Middle (MitM) Attack: Penyerang memanipulasi komunikasi antara dua pihak, memungkinkan pencurian data atau manipulasi informasi.​
  • DNS Spoofing and Poisoning: Memanipulasi DNS agar pengguna diarahkan ke situs palsu yang dapat membahayakan data mereka.​
  • ARP Spoofing: Memanipulasi tabel ARP untuk mengarahkan traffic ke attacker dan mengakses data secara ilegal.​
  • Denial of Service (DoS) Attack: Membuat layanan atau sistem tidak dapat diakses oleh pengguna sah dengan membanjiri trafik tidak diinginkan.​
  • Exploitation: Memanfaatkan celah keamanan untuk mengakses target tanpa otorisasi yang sah


Tips Melindungi Diri dari Serangan Network
Supaya terhindar dari berbagai serangan di atas, berikut beberapa tips yang bisa diterapkan:
  • Gunakan firewall untuk memblokir port dan traffic yang tidak diinginkan.​
  • Selalu lakukan update sistem operasi dan aplikasi agar kerentanan bisa segera diperbaiki.​
  • Terapkan password yang kuat dan lockout policy untuk mencegah serangan brute force.​
  • Gunakan protokol keamanan seperti HTTPS dan mutual authentication untuk mencegah serangan MitM.​
  • Aktifkan DNSSEC dan caching DNS yang aman guna melindungi dari DNS Spoofing.​
  • Pantau tabel ARP menggunakan Dynamic ARP Inspection (DAI) untuk mencegah ARP Spoofing.​
  • Implementasikan rate limiting untuk menghentikan serangan DoS.​
  • Pakai tool vulnerability scanning untuk mendeteksi dan segera memperbaiki kerentanan jaringan.

Upaya perlindungan ini menjadi langkah awal dalam membangun sistem keamanan siber yang solid dan resilien terhadap berbagai serangan siber yang terus berkembang.
Back to Posts